Enjoy Every Moment

11.38



Di kantor, aku cukup dekat dengan beberapa atasan (ibu-ibu yang sudah menikah). Meskipun mereka sudah menikah, tapi mereka adalah emak-emak gahool yang sering bercerita tentang pengalaman mereka mulai dari sebelum menikah sampai sekarang sudah punya buntut alias udah punya anak!

Cerita mereka itu ada yang kocak dan ada juga yang bikin kita (cewe-cewe yang belum married) ini tercengang kaget (include me!). Contoh simpel, mereka tuh bilang kalau udah punya anak, nggak bisa lagi Cuma urus diri sendiri. Misalnya kalau lagi makan, tiba-tiba anak-nya buang air besar, mau nggak mau harus stop makan dan bersihin kotorannya trus lanjut makan lagi. Cerita lain adalah waktu baru melahirkan, ternyata menyusui itu tidak semudah meletakkan bibir anak ke putting susu ibu dan anak langsung menyusu. In fact, setelah melahirkan kadang putting susu ibu belum sepenuhnya merekah, dan proses merekahnya itu sakit. Kalau tidak merekah, ada alat untuk menyedot putting supaya merekah. Mereka juga cerita ketika proses menyusui itu, mereka seperti sapi perah, terkadang payudara sebelah kanan dipakai untuk menyusui, yang sebelah kiri dipompa untuk cadangan. Belum lagi cerita mereka tentang hal-hal kecil seperti kebiasaan suami yang menaruh handuk basah setelah mandi di atas ranjang yang bisa bikin berantem.

Then muncul pertanyaan,
Am I ready yet buat hal itu semua?

Belakangan ini, anak-anak youth sering cerita tentang kehidupan sekolah mereka yang penuh dengan les, never ending ulangan dan tugas setiap hari yang kadang bikin mereka harus mengerjakan itu sampai begadang dan keesokan paginya harus pergi ke Sekolah lagi. And some of them said, ‘duh bete Ci sekolah, pengen cepet kuliah atau kerja.’ Dilanjutkan dengan keluhan-keluhan lainnya. Dan biasanya aku menanggapi dengan berkata, ‘Semangat yaa! Just enjoy the moment, mungkin rasanya berat sekali tapi yaa ini harus dijalanin, jangan bilang pengen cepet ini dan itu, nanti bakal kangen loh masa-masa gini!’

Maybe nasehat-ku klasik, tapi setelah denger cerita dari emak-emak itu, I realized that masa-masa yang kita lalui dalam hidup itu tidak akan terulang lagi. Masa-masa Sekolah, kuliah, single. So enjoy every season dan do the best. Seringkali aku denger anak-anak youth yang masih below 20 ngebeet bangeet punya pacar. Aku selalu bilang, ‘nggak usah pengen cepet-cepet punya pacar. Pacaran (serius) itu nggak se-simpel kamu chat romance dari pagi sampai malem, dijemput dan dianter, pergi nonton dan makan. Ada hal-hal yang kamu tidak bisa lakukan lagi ketika sudah pacaran, so enjoy your singleness to the full!’

Lain cerita lagi dengan teman-ku yang lain, pengen banget cepet married. Dulu aku juga pernah punya cita-cita untuk married di usia 23 sih! Huehehe.

Yang pengen cepet married,
Are you ready yet, untuk menerima seluruh kebiasaan (baik dan buruk) pasanganmu?
Are you ready yet, bertengkar dengan cara yang dewasa?
Are you ready yet, jika hamil dan punya anak?
Are you ready yet, dandan sambil gendong anak?
Are you ready yet, makan sambil bersihin pub anak?

Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apapun di bawah langit ada waktunya. –Pengkhotbah 3:1-

So guys, just enjoy every moment dan do the best.
Apa posisi mu sekarang?
Nikmatilah masa-masa mengerjakan tugas sampai malem, masa-masa bisa hang out sepuasnya sama temen, masa-masa dengerin omelan mama di rumah, karena hal-hal itu belum tentu akan terulang kembali.
Jangan sampai misalnya sudah menikah trus pengen balik ke masa-masa single (akibat tidak full menikmati masa single).
Dan, bersyukurlah.

Berusaha menikmati hidup dan bersyukur itu mungkin tidak membuat kondisi semakin mudah, tapi membuat hati dan pikiran kita mampu menghadapi segala kondisi.


You Might Also Like

0 komentar

pliss give your comments to encourage me :)

Subscribe