Ahok dan Pertama Kalinya
22.54
Karena Ahok....
Aku pertama kalinya mau perduli, mau tau lebih banyak tentang politik di bangsa ini. Sebelumnya? I don't care at all. Bodo amat dengan politik Indonesia!
Karena Ahok...
Aku pertama kalinya mau mendoakan Indonesia, mendoakan Jakarta, mendoakan Pilkada bahkan di jam-jam doa pribadi-ku. Tidak hanya sekali dua kali mendoakan tapi berkali-kali bahkan terkadang air mata ikut menetes dalam doa-doa ku.
Karena Ahok...
Aku pertama kalinya begitu semangat dan antusias mengikuti Pilkada.
Karena Ahok...
Aku pertama kalinya meneteskan air mata-ku untuk seorang tokoh Politik di bangsa-ku.
Karena Ahok..
Aku pertama kalinya merasakan kesedihan dan kepedihan karena kehilangan, karena ketidakadilan terhadap seorang yang bahkan aku tidak kenal secara pribadi.
Hari ini aku berduka.
Well, mungkin bukan aku tapi sebagian besar wanita Indonesia, dan juga sebagian rakyat Indonesia.
Hari ini, Selasa 23 Mei 2017, kami melihat sebuah video dimana seorang istri yang begitu tegar. Hati-ku hancur sekali rasanya waktu melihat Ibu Vero membacakan surat tulisan tangan suami-nya sendiri. Video itu menyadarkanku bahwa sesungguhnya yang paling terluka dari kasus ini bukanlah Ahok. Aku percaya Ahok adalah pribadi yang sangat kuat, dia tau betul apa yang menjadi panggilan hidupnya dan dia siap mati untuk itu. Tapi bagaimana dengan istri-nya? Bagaimana dengan anak-anaknya?? Biar bagaimanapun, istri-nya hanyalah seorang wanita biasa yang pasti mendambakan keutuhan dan kedamaian dalam keluarganya. Tidak mungkin ada seorang istri yang menginginkan kondisi seperti ini. Lalu, anak-anaknya?? Aku takut mereka pahit dengan bangsa ini, dengan ketidakadilan di bangsa ini, mereka masih terlalu dini untuk menerima kenyataan bahwa papa-nya di penjara.
Yaaa Tuhaaaann.. Apa rencanamu dibalik ini semua??
Dan inilah surat tulisan tangan dari seorang Ahok. Sudah banyak tertulis di banyak media tapi aku mau menyimpannya di blog ini, karena tulisan ini terlalu indah untuk dikenang.
Rumah Tahanan Depok, Minggu 21 Mei 2017Kepada relawan dan pendukung Ahok yang saya cintai, semua yang telah menjalani proses demokrasi di mana pun berada.Saya telah banyak berpikir tentang kejadian yang saya alami. Saya mau berterima kasih kepada saudara-saudara yang terus mendukung saya dalam doa, kiriman bunga, makanan, kartu ucapan, surat, buku-buku, bahkan dengan berkumpul dengan menyalakan lilin. Saya tahu tidah mudah bagi saudara menerima kenyataan seperti ini. Apalagi saya...Tetapi saya telah belajar mengampuni dan menerima semua ini. Jika untuk kebaikan berbangsa dan bernegara, alangkah ruginya warga DKI dari sisi kemacetan dan kerugian ekonomi akibat adanya unjuk rasa yang menganggu lalu lintas.Tidaklah tepat saling unjuk rasa dan demo dalam proses yang saya alami saat ini. Saya khawatir banyak pihak yang akan menunggangi jika para relawan berunjuk rasa, apalagi benturan dengan pihak lawan yang tidak suka dengan perjuangan kita.Terima kasih telah melakukan unjuk rasa yang taat aturan dan menyalakan lilin perjuangan, konstitusi ditegakkan di NKRI dengan Pancasila dan UUD 1945 dan Bhineka Tunggal Ika.Mari kita tunjukkan bahwa Tuhan tetap berdaulat dan memegang kendali sejarah setiap bangsa. Kita tunjukkan bahwa kita orang yang beriman kepada Tuhan Yang Masa Esa pasti mengasihi sesama manusia, pasti menegakkan kebenaran dan keadilan bagi sesama manusia.Gusti ora sare...Put your hope in the Lord now and always (Mazmur 131 ayat 3)Kalau dalam iman saya, saya katakan: The Lord will work out his plans for my life (Mazmur 138 ayat 8a).Ahok BTP.
Yang menambah hati ini makin pilu adalah di tengah ketidakadilan yang sedang dialami Ahok, dia masih menyelipkan ayat Firman Tuhan di dalam suratnya. Itu bukti bahwa, dalam titik terendah hidup-nya pun, dia tetap bersandar kepada Tuhan. Itulah yang membuat dia tetap kuat dan teguh. Dan kalau teman-teman perhatikan, saat Ibu Vero membacakan ayat Firman tersebut, suara-nya menjadi tegar. Yes, that's the power of Word of God. Firman Tuhan itu hidup dan menguatkan kita.
Hati yang legowo, hati yang mengampuni, hati yang kuat, hati yang bersukacita (dalam masa-masa sulit seperti ini) tidak bisa diperoleh dari manapun selain dari Kristus.
Hati yang legowo, hati yang mengampuni, hati yang kuat, hati yang bersukacita (dalam masa-masa sulit seperti ini) tidak bisa diperoleh dari manapun selain dari Kristus.
Buat temen-temen yang baca postingan ini, ayo terus berdoa buat mereka.
Untuk BTP di penjara, supaya dalam masa-masa diam ini dia semakin mengenal Kristus.
Untuk Ibu Vero dan anak-anak, supaya mereka tetap kuat dan tetap bersandar pada Kristus.
Basuki Tjahaja Purnama
You are a great leader!
You are a HERO!
You are a HERO OF FAITH!
0 komentar
pliss give your comments to encourage me :)