Yang Kadang Dilupakan
17.50
Pernah denger kan cerita tentang Maria dan Martha?
Pasti udah nggak asing lagi dehh dengan cerita itu.
Kalo masih agak-agak lupa nih gue kasih perikopnya :
(Lukas 10:38-42)
Ketika Yesus dan murid-murid-Nya dalam perjalanan, tibalah Ia di sebuah kampung. Seorang perempuan yang bernama Marta menerima Dia di rumahnya.Perempuan itu mempunyai seorang saudara yang bernama Maria. Maria ini duduk dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataan-Nya,sedang Marta sibuk sekali melayani. Ia mendekati Yesus dan berkata: "Tuhan, tidakkah Engkau peduli, bahwa saudaraku membiarkan aku melayani seorang diri? Suruhlah dia membantu aku."Tetapi Tuhan menjawabnya: "Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara,tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya."
Well, beberapa waktu belakangan ini, mungkin sekitar satu setengah bulan terakhir gue cukup repot. Meskipun gue belum kerja, gue cukup disibukkan dengan urusan pelayanan di Gereja. Ditambah sejak awal September gue setiap hari kerja dateng ke kantor sekertariat Gereja gue. Kalo ditanya ngapain gue juga bingung jawabnya. Lucu sih ceritanya, jadi gini youth pastor gue tuh tau kalo gue lagi cari kerja dan selama masa pencarian ini gue cuma di rumah dan males-malesan (unproductive banget lah pokoknya). Nah suatu hari pas gue lagi makan bareng sama doi enn temen-temen tiba-tiba dia suru gue ke kantor sekertariat Gereja, kebetulan salah satu temen kita ada yang fulltimer bagian multimedia di Gereja. Gue males donk, ngapain coba gue dateng setiap hari kesana, mesti bangun pagi pula, nggak jelas kerjain apa. Udah nihh, sampe rumah, tiba-tiba mama gue bilang, "kamu daripada setiap hari nggak ada kerjaan di rumah, mending ke GM aja, bantu-bantu keq disana!" Gue shock! Langsung telpon youth pastor gue, kenapa omongan dia en nyokap bisa sama.hahaha. Akhirnya yaa sampai hari ini (karena gue belum masuk kerja) gue dateng every office hour day ke kantor sekertariat, kalo ditanya kerjaannya ngapain ternyata banyak juga loh. Gue banyak bantu nulis sih untuk buletin Gereja, trus yaa bantu-bantu yang diminta lah :D
Nah, akhirnya gue ngerasain tuh capeknya kerja. Gue ini orang yang kuat begadang tapi sejak 'kerja' ini paling mentook tok tok jam 12 malem gue udah nggak kuat melek lagi. Yang berimbas ke jam saat teduh gue. Kebetulan waktu saat teduh gue malem, pulang kerja udah capek rasanya males banget buat doa lama-lama, buat baca Alkitab sambil renungin tapi pelayanan jalan terus, urus ini dan urus itu jalan terus. After urus birthday party Velos, gue ngerasa capek luar biasa secara fisik, secara jiwa dan secara roh. Seminggu setelah birthday party, ada PRAY FEST, jadi itu kegerakan doa di Gereja gue untuk Gereja Anak-Youth-Dewasa Muda, biasanya gue en temen-temen dari youth yang handle. Ini rasanyaa gue zupeer malesss dan capek. Gue juga jadi gampang unmood, gampang kesel, jadi unstable gituh deh. Akhirnya gue tau gue kenapa!
Back to cerita Martha dan Maria, gue akhirnya sadar bahwa gue udah jadi Martha yang sangat sibuk urus ini, urus itu. Keliatannya sih bagus yaa tapi gue nggak sadar bahwa gue udah melupakan bagian terbaik gue yaitu : duduk diam di kaki Tuhan, bangun hubungan intim sama Tuhan.
Indikator paling jelasnya adalah jam saat teduh gue udah berantakan, gue tidak lagi menyediakan tapi jadi menyisakan waktu untuk Tuhan. Ohhh God, forgive me!
Berkali-kali ketika gue baca cerita Martha dan Maria gue selalu bingung, kenapa sih koq seolah-olah Tuhan lebih membenarkan Maria. Emang salah yaa kalo Martha sibuk melayani? Kalo nggak ada orang-orang yang mo sibuk di pelayanan, mana bisa?? Nah setelah gue mengalami keletihan rohani ini, gue akhirnya paham. Bukannya kita tidak boleh melayani, bukannya nggak boleh sibuk, tapi kita harus tau waktu-waktu dimana kita harus sibuk, dimana kita hanya harus duduk diam di kaki Tuhan, dengerin Tuhan ngomong apa.
Dalam pelayanan juga gituh, ada kalanya kita bekerja, dalam arti urusin acara ini dan itu di Gereja, bikin program ini dan itu tapi ingat kita nggak boleh melupakan bagian yang terbaik yaitu build intimacy with God. Kenapa Tuhan bilang bahwa Maria memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya? Karena pelayanan kita, kesibukan kita, itu bisa hilang dan diambil begitu saja. Yaa that's true. Saat ini mungkin kita jadi ketua youth, jadi ketua ini dan itu, tapi sampai kapan sih? Nggak mungkin kan seumur hidup kita jadi ketua youth? Tapi yang namanya hubungan pribadi sama Tuhan, intimacy itu nggak akan ada yang bisa ambil dari hidup kita. Sifatnya private, antara kita dan Tuhan! =)
Yuk kita belajar untuk mengutamakan hubungan kita dengan Tuhan lebih dari apapun, lebih dari kesibukan pelayanan kita.
Program-program yang kita rancang di Gereja, itu seharusnya lahir dari pewahyuan yang Tuhan berikan lewat hubungan pribadi kita dengan Tuhan bukan hanya dengan akal manusia.
and..
the best place in the world is in the Presence of God..
***
"Apabila aku ingat kepada-Mu di tempat tidurku, merenungkan Engkau sepanjang kawal malam, sungguh Engkau telah menjadi pertolonganku, dan dalam naungan sayap-Mu aku bersorak-sorai." -Mazmur 63:7-8-
0 komentar
pliss give your comments to encourage me :)