First Mission Ministry

12.31

This the story of my first mission ministry.. =)


Berawal dari notes Kak Morris, akhirnya aku memutuskan untuk ikut bantu dalam pelayanan misi anak jalanan.. This is my first time!hehehe. So, di posting-an aku sebelumnya aku sempet bilang kalo aku sedikit nervous juga.. And the day come.. Aku dateng ke TKP (Bumi Harum Manis, Lebak Bulus) bersama Ci Cella, Ci Poh Siu, Ci Kiki dan Ci Suryanti. 3 nama yang ku sebutkan terakhir adalah orang yang baru aku kenal dari misi ini. Luar biasa!hahaha.. Kebetulan kita dateng kepagian, jadi kita punya banyak waktu buat ngobrol-ngobrol, dan lihat-lihat tempatnya. Aku belum deg-deg-an tuhh waktu itu, nahh pas anak-anaknya datang mulailah jedag jedug.. 

But show harus tetap berjalan.. Aku, Ci Poh Siu dan Cindy menjadi pembina di kelompok merah (kelompok Daniel), anak-anak yang bergabung dengan kami adalah Alma, Ardi, Dadan, Ema dan Livia. Waktu pertama para pembina bergabung dengan anak-anak jalanan di pendopo, aku masih kagok bangeeed. Kakak pembina yang lain ada yang langsung peluk, ngerangkul, dsb. Sementara aku duduk manis di deket mereka tapi belum berani untuk touch, rangkul, apalagi peluk mereka.. Setelah anak-anak itu dibagi per-kelompok, ada 1 anak yang langsung nemplokin aku! (SHOCK!) Since dulu aku pernah kutuan di rambut karena ketularan si mbak, yang ada di pikiran-ku waktu itu adalah : "waduhhhh nihh anak kutuan nggak yeehhh, mateng nihh gue!" X__X

That's serious.. Trus nggak berapa lama aku pangku Livia (sekitar 3-4 thun), Livia ini pendiem bangeeed, padahal dia udah bisa ngomong, dan yang ada di otak-ku saat itu adalah : "Nihh anak kalo mo pipis bilang nggak yaa, kalo dia ngompol gawaaad dahh.." Aku bener-bener kagoookkkk abis! Bener-bener nggak terbiasa berhadapan langsung dengan anak-anak jalanan yang nggak bisa dikatakan bersih itu. Tapi aku ingat, seminggu sebelum acara ini aku berdoa, aku minta supaya aku jadi saluran Tuhan untuk menyatakan kasih-Nya. Then aku mikir, kalo aku nggak berani touch mereka lebih deket, gimana aku bisa menyatakan kasih Kristus. Aku nggak yakin bahwa mereka sering dipeluk atau dicium oleh orang tuanya, hidup mereka keras dan berjuang bangeed, aku nggak yakin bahwa mereka sering mendapat pujian dari orang tuanya. So, i decided untuk bisa touch mereka, rangkul enn pangku mereka. Aku berusaha untuk membuang segala pikiran tentang ketularan kutu dan kena ompol dari otak-ku!hehehe.. 

Waktu sharing kelompok, Dadan itu mulai keliatan bosan dan dia lari sana lari sene. Awalnya aku masih semangaaad buat ngejerin dia supaya bisa tetep stay duduk di kelompok kami, tapi tiba-tiba aku merasa sakit perut, nggak kuat bowww ngejerin tuhh anak ~,~ Akhirnya aku biarin dia, yang penting masih sepengawasan mata-ku, sorry nak.hehehe.. 

Waktu anak-anak itu menggambar tentang mimpi mereka juga qren! Ternyata yang nama-nya cita-cita itu bukan hanya milik orang-orang kaya, bukan hanya milik orang-orang yang berpendidikan. They have dreams! Ada yang mo jadi dokter, presiden, tentara. Ardi, salah satu anak di kelompok-ku, dia bercita-cita untuk menjadi tentara dengan alesan dia mo menangkap Kamtib, karena menurut mereka (anak-anak jalanan) Kamtib itu jahat. Padahal the truth kan si Kamtib itu juga menjalankan perintah untuk menertibkan kota tapi yaa seringkali cara mereka salah, sehingga yang ada di otak anak-anak jalanan adalah kamtib itu jahat. (Bertobatlah kalian wahai kamtib) 

The most touching moment adalah waktu para pembina mendoakan anak-anak satu per-satu. Weleeh, daku juga ikut menitikkan air mata waktu doain mereka. Aku berdoa supaya setiap mimpi yang mereka miliki hari ini bisa terjadi suatu hari nanti, aku berdoa supaya kasih Allah sungguh nyata buat hidup mereka, aku berdoa supaya mereka makin hari makin cinta sama Tuhan. Waktu aku doain mereka, aku mendapat impresi di hati-ku, Tuhan mengasihi mereka. Yess, God loves them. Mereka berharga di mata Tuhan. 

Setiap manusia berharga di mata Tuhan. Tuhan nggak membedakan manusia koqq, bukan berarti yang kaya itu segambar dan serupa dengan Tuhan tapi yang lahir di jalan itu hasil cetakan pabrik. NO! They are precious, God loves them. Tuhan mengasihi mereka dan memiliki rencana yang besar buat mereka, mungkin hari ini mereka jadi anak jalanan, tapi aku percaya bahwa suatu hari nanti mereka akan berjalan dalam panggilannya masing-masing. 

Thanks God aku bisa merasakan bagaimana Tuhan mengasihi mereka.. 

Lewat misi anak jalanan kemarin, aku juga diberkati..
Aku tau bahwa Tuhan Yesus mengasihi kita bukan karena siapa kita, bukan karena apa status kita, tapi karena Dia Allah. Kasih-Nya so everlasting.. God loves you because of who God is, not because of anything you did or didn't do... 
Aku lebih belajar untuk mengucap syukur, kalo aku hari ini bisa hidup dengan berkecukupan, aku harus mengucap syukur buat itu, kalo aku hari ini bisa kuliah sampe S2, itu adalah suatu hal yang harus aku syukuri bangeeed, karena banyak orang yang putus sekolah. Ohhh God, i'm so blessed =)
Aku belajar buat menyatakan kasih Kristus lewat tindakan, nggak cuma lip service doank. Lewat aku touch them, rangkul en peluk aku tau bahwa mereka juga bisa merasakan kasih Kristus..

Waaaaaahhhh amazing experience dahh! 
Tenkiuuuu God buat kesempatan ini..
Tenkiuuuuuuuuuuu....


You Might Also Like

0 komentar

pliss give your comments to encourage me :)

Subscribe