I Love My Church, don't you?
15.43
Ini adalah bahan sharing yang kemarin sempet saya bawain waktu COOL =)
Ada 2 macam Gereja..
1. Gereja secara Universal (setiap kita yang mengaku percaya kepada Tuhan Yesus), kita ini disebut bait Allah (Gereja).
2. Gereja secara lokal
dari bahasa Yunani- Ekklesia- yang artinya persekutuan orang-orang percaya yang hidup di dalam terang.
Yang saya mo bahas hari ini adalah mengenai Gereja versi ke-2. Gereja dimana kita bersama-sama dibangun dan bertumbuh dalam kasih (Efesus 4:16)
Kenapa kita harus setia dan bertumbuh pada 1 Gereja Lokal?
Saya akan jawab pertanyaan ini dengan sebuah ilustrasi.
Saya akan jawab pertanyaan ini dengan sebuah ilustrasi.
Ada sebuah biji tumbuhan yang ditanam di Pot A, setelah dia mulai berakar dan bertumbuh sedikit, tumbuhan itu dicabut dan dipindah ke Pot B. Setelah mulai bertumbuh di Pot B, tumbuhan itu dicabut lagi di Pot C. Apakah tumbuhan itu akan bisa bertumbuh dengan baik dan menghasilkan buah? Saya kira tidak, justru tumbuhan itu lama kelamaan akan mati.
Begitu pula dengan kita, jika kita tidak mempunyai 1 Gereja lokal sebagai tempat kita bertumbuh maka lama kelamaan kita bisa seperti tumbuhan yang dipindah-pindah itu, iman kita tidak akan bertumbuh dan menghasilkan buah.
Saya tidak berbicara bahwa ada Gereja yang jelek dan ada Gereja yang bagus. Saya pakai ilustrasi tumbuhan lagi, pohon pepaya itu bisa ditanam di tanah yang lembab sedangkan tanaman jarak harus ditanam di tanah yang tropis. Lalu apakah kita bisa bilang bahwa tanah lembab itu jelek? Tidak kan?? Intinya, carilah tempat yang sesuai dengan kita. Carilah Gereja yang pas dan sesuai dengan iman kristiani kita untuk berakar dan bertumbuh.
Bagaimana jika kita sudah menemukan tempat (Gereja) yang pas dan sesuai untuk kita bertumbuh?
1. Setia-lah dan terus bertumbuh.
Mo sedikit kesaksian. Sekitar 2 tahun yang lalu, Gereja lokal saya mengalami masalah di dalamnya yang ber-efek juga ke persekutuan Youth-nya. Waktu itu kondisi bener-bener kacau, seperti nggak ada harapan dan nggak tau harus diapain supaya back to kondisi normal. Saat itu saya sangat frustasi, sempat terbesit sebuah keinginan untuk pindah ke Gereja lain yang saya pikir lebih baik dari Gereja saya. Saya bawa pergumulan ini dalam doa dan waktu itu Tuhan mo saya untuk tetap stay. Saya taat saja, walaupun secara daging rasanya udah frustasi bangeed. Dan memang benar bahwa ada berkat untuk orang-orang setia, hari ini Gereja saya sudah dipulihkan. Kondisi-nya jauh lebih baik dari sebelumnya, saya semakin excited melayani pekerjaan Tuhan di Gereja lokal, dan saya masih terus bertumbuh di Gereja ini.
Dari kesaksian saya di atas, saya juga belajar bahwa nggak ada Gereja yang sempurna di dunia ini. Inget yaa, Gereja itu masih terdiri dari orang-orang yang berdosa. Masih ada potensi untuk menyakiti, dsb. Kalau kita cuma melihat Gereja dari luar-nya saja, kita mungkin bisa menilai Gereja A lebih baik dari pada Gereja B karena bla bla bla. Tapi semakin kita masuk lebih dalam di Gereja tersebut, kita akan menemukan bahwa ternyata Gereja A nggak bisa dikatakan lebih baik, masih ada kelemahan juga koq karena isinya masih manusia yang masih sangat bisa berbuat dosa.
-A church is a hospital for sinners, not a museum for saints- Abigail Van Buren
2. Do Something for Your Church
Orang yang mencintai pasti pengen do something. Efesus 2:19 mengatakan, 'Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah.' Meskipun status kita mungkin sekarang masih jemaat, yuk mulai ambil bagian dalam pelayanan-pelayanan yang dilakukan oleh Gereja lokal kita. Hapus paradigma, 'gue harus punya bakat/kemampuan tertentu dulu baru gue mo pelayanan di Gereja.' Itu sesungguhnya hanya alasan belaka. Milikilah hati yang mau, mau melayani, mau do something buat Gereja kita. Contoh simpel dari do something, waktu kondisi Gereja saya lagi semerawut nggak karuan, saya mulai mengambil beban itu dalam doa. Saya mulai mendoakan supaya Tuhan memulihkan dan mengembalikan keadaan Gereja saya, mendoakan Ps yang menjadi gembala di Gereja. Hal seperti itu juga bisa dikatakan dengan do something. Atau jika Gereja kita sedang mengadakan sebuah acara besar, yuk mulai aktifkan kepedulian kita dengan tanya ke panitia, 'Apa yaa yang saya bisa bantu untuk acara ini?'.
Ketika kita mulai ambil bagian dalam pelayanan Gereja lokal kita, semakin hari kita akan mengasihi Gereja kita seperti Tuhan Yesus mengasihi jemaat. Pertumbuhan dan perkembangan sebuah Gereja lokal tidak sepenuhnya bergantung kepada Gembala Sidang, Diaken, Pengerja tapi ditentukan juga oleh orang-orang yang berjemaat di sana, apakah mau ambil bagian, mau aktif atau cuek cuek aja?? :D
-You can be committed to church but not committed to Christ, but you can not be committed to Christ and not committed to church- Joel Osteen-
So, let's close this post with a question..
What can i do for my Church??
i love my church, don't you?
0 komentar
pliss give your comments to encourage me :)