Life Crisis at 30
14.41Kalau aku nengok ke belakang sedikit…. Melihat tahun 2021..
Aku rasanya bersyukur bangeet bisa sampai hari ini, karena kalau melihat ke belakang, aduh kalo bukan karena Tuhan, aku udah ambyar dehh kaya remahan rengginang.
Aku rasanya bersyukur bangeet bisa sampai hari ini, karena kalau melihat ke belakang, aduh kalo bukan karena Tuhan, aku udah ambyar dehh kaya remahan rengginang.
Tahun 2021 itu aku mengalami fase stress berat, baik di kerjaan, pelayanan,
maupun kehidupan pribadi. Yang kali ini, aku mau cerita tentang hal pribadi
dulu.
Duluu yaa, aku anggep orang yang umur 30 itu udah tuaaa bangeet 😆, ehh aku sekarang udah 31 malah. Dan yes di tahun 2021 aku mengalami
life crisis at 30. Aku merasa sebagai seseorang yang udah menginjak usia 30,
aku sama sekali gak memenuhi standard pada umumnya. Posisi di kerjaan juga yaa
standard ajaa, banyak yang belum sampe usia 30 udah jadi Manager. Lahh aku?
I’m not married yet, boro-boro merencanakan pernikahan yaa, bahkan lagi
gak deket sama siapa-siapa. Duhh rasanya miris bangeeeettt.
Aku gak tau ada berapa malam yang aku habiskan untuk meratapi nasib, berapa lembar jurnal yang aku gunakan untuk mencurahkan perasaan ku, berapa banyak air mata yang jatuh di bantal karena aku merasa sangat hopeless dengan kondisi aku. Aku sampai pernah berpikir, ‘koq kayanya gak ada bedanya ikut Tuhan atau tidak?, Tuhan masih mau nolong aku gak sih? Kenapa sih Tuhan, kenapa? Kenapa kalo tugas-tugas berat aku kebagian tapi kenapa aku gini-gini aja hidupnya?’
Loh apa maksudnya? Memang selama ini Yesus dianggap apa?
Of course aku anggap Yesus itu Tuhan tapi yaa hanya perkataan, just
slogan, tapi ternyata selama ini aku tidak benar-benar menjadikan Yesus itu
sebagai Tuhan dan penguasa tunggal dalam hidup aku. Kalau Yesus itu adalah
Tuhan, penguasa tunggal dalam hidup kita, kenapa kita masih sering pengen
mengatur hidup kita sendiri? Lah siapa Tuhannya kalo kita yang ngatur? Kenapa
kita ngomong dia Tuhan dan Raja kalo kita yang mau sesukanya dan sibuk atur
hidup kita?
Aku nemu 1 lagu ‘Trust His Hand’, udah puluhan kali aku dengerin lagu ini
:
So, when you don't understand
When don't see His plan
When you can't trace His hand
Trust His Heart
When you can't trace His hand
Trust His Heart
Aku berkali-kali bilang, ‘Tuhan, saat ini aku seperti tidak melihat
tangan Tuhan yang menolong dan menyelesaikan, tapi aku memutuskan untuk mempercayai
hati-Nya Tuhan. Aku percaya bahwa Engkau itu Bapa yang baik, yang akan selalu
memberikan yang terbaik buat anak-anakNya.’
Kondisi belum berubah, tapi hati-ku perlahan berubah.
And I decide to trust GOD wholeheartedly.
0 komentar
pliss give your comments to encourage me :)