Jangan Liat ke Atas terus, Liat ke Bawah donk!

10.28


Tahun ini rasanya berlari terlalu cepat. Bener-bener nggak berasa ini sudah bulan November dan bulan depan adalah bulan terakhir. Minggu kemarin cukup padat untuk aku pribadi (kapan sih nggak padet kez?hehe) sehingga pulang kerja langsung ke rumah itu adalah hal yang cukup langka untuk dilakukan. But i try to enjoy every single day, karena aku tau waktu nggak akan berulang.

Dimulai dari hari Minggu lalu ketika aku dan temen-temen pemimpin di Youth mendapatkan kesempatan juga kepercayaan untuk meng-equip Youth dari Gereja lain. Bersyukur banget, bisa membagikan apa yang Tuhan lakukan di Youth kami dan jadi berkat untuk pelayanan Youth lain.

Trus dilanjutkan dengan perayaan kecil-kecilan ulang tahun Koko Patjar di COOL. Belakangan di COOL roadshow banget deh perayaan ulang tahun.hehehe. We share JOY and happiness. Berasa makin sayang, dan makin seneng bergaul dengan anak-anak COOL, dan makin terbeban untuk terus menabur dalam hidup mereka.

***
Hari Jumat kemarin, tanggal 3 November, ada 2 hal yang mau aku highlight. Yang pertama adalah, aku mendapatkan kesempatan untuk mengajar 3 orang yang baru lulus SMA tapi sudah bekerja di perusahaan baru-ku ini. Sempet bingung juga mau bagiin apa tapi akhirnya aku bahas soal dream. Seringkali kita meremehkan impian, padahal pencapaian besar itu berawal dari impian. Aku hanya mendapatkan waktu 2 jam saja untuk sharing tapi semoga apa yang aku bagikan bisa jadi inspirasi dan membangkitkan semangat mereka. =)

Foto di bawah ini adalah ketika mereka menggambarkan apa yang menjadi impian mereka.
Malamnya. aku dan temen-temen bikin bridal shower dadakan. Berlokasi di Warunk Upnormal Mangga Besar, ternyata disana ada private room yang cukup besar dan harga-nya juga terjangkau banget!hehehe. Kocak banget deh, isi-nya cuma makan-ketawa (repeat). Walaupun sampai rumah udah capek bangeet tapi merasa puas banget juga!


***
Salah satu anak komsel-ku ada yang sakit dari hari Kamis sampai hari Sabtu kemarin dia nggak dateng ibadah. Waktu lagi meeting minggu sore kemarin, tiba-tiba aku keingetan dia dan aku digerakin untuk jenguk dia. Padahal aku-pun sebenernya capek, kurang tidur, tapi dorongan itu semakin kuat untuk menjenguk dia.

So, selesai rapat, aku ajak beberapa orang untuk ikut jenguk dia. Aku belum pernah ke rumah dia sebelumnya, jadi aku nggak tau donk kondisi-nya gimana. Aku sempatkan untuk membeli bihun rebus untuk dia (karena dia sakit radang tenggorokan). Ternyata, rumah-nya itu ada di dalam gang kecil, dan masuukkk ke dalam. Aku jujur sedikit shock melihat jalan akses ke rumah-nya itu, dan lebih terkejut lagi waktu liat rumah-nya. Rumah tua yang nggak terawat, jauh dari kata bagus.

Aku juga baru tau kalau ternyata dia punya banyak adik, bukan adik kandung tapi, yes adik dari pernikahan ke-2 dari papa dan mama-nya. Kami nggak lama sih disana karena krik-krik sekali, kebetulan anak yang aku kunjungin ini emang pendiam sekali. Sempet ada momen kita semua diem. krik..krik..

Dalam perjalanan pulang dari rumah dia, hati-ku sedih sekali rasanya. Aku merasa hancur hati ketika aku kemarin ini lagi galau mau beli sepatu lagi atau nggak (padahal sepatu yang sekarang masih bisa dipake), sementara dia, hidup-nya susah, dan yang aku rasain ketika aku di rumah dia adalah suasana rumah yang sangat dingin. Walaupun aku nggak tau dengan rinci gimana kondisi di dalam rumah itu, tapi aku bisa merasakan bahwa kasih di rumah itu sangat dingin.

Aku tertegur sekali dengan kunjungan 15 menit kemarin...
Postingan ini aku buat bukan untuk menyorot hidup dia, bukan untuk mengasihani kehidupan dia. Bukan, bukan. Justru sebaliknya, fokus-nya ada di aku. Aku yang kurang mengucap syukur atas segala hal dalam hidup-ku. Kurang bersyukur buat orangtua yang masih hidup bersama sampai hari ini, kurang bersyukur akan rumah (yang menurut-ku jelek), sering ngeluh karena merasa kekurangan uang terus (padahal mah gara-gara nggak pinter aja ngaturnya), mengeluh ini dan itu lah pokoknya. :(

Menurut-ku, setan paling menyebalkan dari virus mengeluh ini adalah Instagram.
Eitss tapi bukan berarti aku langsung uninstall juga sih, paling kalo aku lagi kena virus mengeluh, aku puasa IG dulu. Aku pernah ribut sama pacar gara-gara liat postingan orang di IG yang dapet bunga cakep dan aku minta sama dia, aku bandingin dia sama cowo orang itu. (ehh nggak lama mereka putus). Mamam tuh Kez! Kadang juga bisa cemberut karena aku iri liat postingan orang lain yang bisa super sering jalan-jalan ke luar negeri, atau bisa beli baju, tas, dll.

baca : Pacarannya dimana?

Keliatannya remeh banget yaa? Tapi itulah saya *sigh*
Liat-nya ke atas mulu soalnya. Fokus-nya lihat apa yang orang lain punya dan aku nggak punya.

Aku langsung berdoa, minta ampun sama Tuhan. Dari mulut-ku ini kayaknya kebanyakan keluar ucapan nggak berguna daripada ucapan berkat yang membangun orang lain. Aku kebanyakan liat ke atas, dan nggak mau liat ke bawah. Akhirnya 'dipaksa' Tuhan kan untuk liat ke bawah, supaya sadar.hehe.

Padahal kalau kita mau belajar untuk menghitung berkat Tuhan dalam hidup kita, kita pasti akan sadar bahwa betapa beruntung dan diberkatinya hidup kita. Selalu ada hal yang bisa membuat kita bersyukur.

If you are GRATEFUL for everything then whatever you have is ENOUGH

You Might Also Like

2 komentar

  1. 😂😂😂😂 cerita akhir2nya bikin ketawa geli yaaa. Ntar kalo udah makin dipaksa belajar bersyukur deh Kez. Maksimalin belajarnya pas single 😁😁😁

    BalasHapus

pliss give your comments to encourage me :)

Subscribe