Guru, Sang Peletak Fondasi Bangsa

21.45

Beberapa bulan yang lalu, ada lomba menulis di Binus Career.. Tema umum yang dikasih adalah "About Dream Job" Lalu saya ikut dehh lomba itu, dan baru kemarin saya tau hasilnya.. Dan hasilnya adalah.........

KALAH
hehehehe

Kalo ditanya kecewa to nggak, yaa sedikit kecewa sihh, namanya juga kalah lomba wajar kalo agak kecewa. Tapi saya nggak menganggap ini sebuah kegagalan, orang ini lomba nulis pertama yang saya ikutin..hehehe.. Nahh hari ini saya mo share tulisan saya, for your information tulisan ini bener-bener based on true story loo, artinya ini bener-bener dream job saya :)

Terpujilah wahai engkau ibu bapak Guru, nama-mu akan selalu hidup dalam sanubariku….” Siapa dari kita yang tidak tahu cuplikan lagu di atas, lagu yang sering dinyanyikan ketika kita masih berada di Sekolah Dasar. Saya percaya lagu ini tidak diciptakan dengan kebetulan atau untuk iseng saja, lagu ini bisa tercipta karena sebuah alasan kuat, yaitu penghargaan terhadap jasa seorang Guru. Saya menyadari bahwa tidak banyak orang yang bercita-cita untuk bisa jadi seorang Guru, dengan alasan gaji yang kurang mencukupi, tidak ada jenjang karier yang menjanjikan dan alasan-alasan lainnya. Tapi tahukah kita bahwa tanpa Guru yang memberi pendidikan, sebuah bangsa tidak akan mempunyai fondasi yang kuat??
            Menjadi seorang Guru bukanlah perkara yang mudah, namun juga bukan merupakan perkara yang terlalu sulit untuk dilakukan. Selain kompetensi dalam sebuah bidang, ada hal yang jauh lebih penting untuk dimiliki seorang Guru, yaitu sikap rendah hati dan memiliki kecintaan akan belajar. Dua sikap ini penting untuk dijadikan fondasi dasar seorang Guru yang baik. Orang yang rendah hati adalah orang yang mau mendengarkan orang lain, tidak peduli orang itu memiliki kedudukan di atas atau di bawah kita. Kerendahan hati membuat kita mampu melihat orang lain lebih baik dari kita sehingga setiap nasihat dan didikan dari orang lain mampu menjadikan kita bijak di masa depan.
            Seringkali seorang Guru merasa bahwa dirinya mempunyai sesuatu yang lebih dari pada orang lain, mereka berpikir bahwa karena mereka sudah mengajar, mereka lebih baik dalam segala hal dari yang lain. Saat seorang Guru sudah merasa seperti itu, dia sudah menjadi orang yang sombong. Kesombongan adalah awal dari kehancuran. Kesombongan membuat kita merasa menjadi orang yang paling benar sehingga kita tidak membutuhkan nasihat dan didikan orang lain. Seorang Guru harus senantiasa menjadi orang  yang rendah hati, selalu mau menerima nasihat dan didikan, dan tidak pernah menganggap dirinya lebih, melainkan menganggap dirinya menjadi penolong untuk mendidik orang lain.
Tugas Guru adalah mengajar oleh karena itu seorang Guru harus menjadi pribadi yang memiliki kecintaan akan belajar. Bagaimana caranya seorang Guru mengajarkan lari 100 meter dalam waktu 1 menit jika dirinya sendiri tidak pernah belajar lari dalam waktu 1 menit? Seorang Guru harus terlebih dahulu belajar dan lulus sehingga dia bisa mengajarkan orang bukan hanya dengan landasan teori saja, tetapi ada pengalaman hidup yang diimpartasikan. Akan ada dampak yang berbeda pada murid yang menerima ajaran Guru tersebut. Seorang Guru yang memiliki kecintaan belajar pasti memiliki keinginan besar untuk senantiasa mengembangkan cara mengajarnya sehingga murid mendapatkan hasil belajar yang maksimal.
            Tidak dapat dipungkiri bahwa sebuah Bangsa yang kokoh memerlukan fondasi yang kuat pula. Fondasi yang kuat dari sebuah Bangsa terletak pada tingkat pendidikannya. Tingkat pendidikan sangat menentukan kualitas sumber daya manusia Bangsa itu. Guru mempunyai andil yang besar dalam meletakkan fondasi dasar yang kuat yaitu meningkatkan kualitas pendidikan. Hal ini tentu saja membuat para Guru harus terus menerus meningkatkan kualitas dirinya, menguasai materi dan metode yang digunakan untuk mengajar. Namun, ada 1 hal yang seringkali dilupakan oleh para Guru. Mereka sibuk meningkatkan skill dalam mengajar, sibuk mempelajari materi yang akan diajarkan, mereka lupa bahwa sebagai seorang Guru mereka juga harus mengajar dengan tindakan, yaitu menjadi teladan. Bukankah hal ini menjadi tantangan bagi para Guru? Seberapa banyak Guru yang masih menjadi teladan untuk murid-muridnya? Menjadi teladan berarti merelakan diri kita untuk dicontoh oleh orang lain dalam seluruh aspek kehidupan, dalam hal berpakaian, dalam hal sopan santun, dalam hal berbicara, mengajar, mengambil keputusan, mendidik murid. Seorang Guru harus hidup benar, sehingga setiap ajaran yang keluar dari mulutnya hidup, dan bisa membuat murid-muridnya berubah. Seorang Guru harus berani berkata kepada murid-muridnya, “Turutilah teladanku!”.
            Menjadi Guru adalah sebuah Panggilan. Pekerjaan sebagai Guru tidak bisa dijadikan sebuah jenjang karir untuk mencapai kesuksesan. Tidak semua orang mendapat panggilan sebagai Guru. Orang yang mempunyai panggilan sebagai Guru tentu saja tidak menjadi Guru yang memberi contoh buruk, tetapi senantiasa menjadi teladan untuk murid-muridnya. Seringkali kita menjumpai Guru yang mengajar hanya untuk memenuhi jam kerja, sehingga dia tidak peduli apakah ajaran yang keluar dari mulutnya benar atau tidak, dia tidak peduli apakah hidupnya sudah menjadi teladan atau malah membuat image Guru menjadi buruk. Orang yang mempunyai panggilan menjadi Guru adalah orang yang mempunyai integritas dalam hidupnya, dimanapun dan kapanpun ucapan dan tindakannya selalu sama. Panggilan menjadi Guru sangat berharga, tidak bisa dibandingkan dengan apapun seperti besarnya upah yang didapat. Sebuah bangsa tidak akan berdiri dengan kokoh tanpa ada fondasi yang kuat. Tanpa pendidikan yang baik, sebuah bangsa tidak akan bisa menegakkan hukum dengan benar. Tanpa pendidikan yang baik, moral sebuah bangsa akan bobrok. Tanpa pendidikan, rakyat akan menjadi liar dan tidak teratur. Tanpa adanya fondasi yang kuat, kehancuran menjadi masa depan dari sebuah Bangsa, dan tanpa kehadiran seorang Guru, tidak ada orang yang meletakkan fondasi Bangsa. Terpujilah wahai engkau Guru, sang peletak fondasi Bangsa.


*didedikasikan untuk setiap Guru dan Pengajar di Indonesia :)

You Might Also Like

3 komentar

  1. Coba join Indonesia Mengajar, Kez ^^
    http://www.indonesiamengajar.org/tentang-indonesia-mengajar/

    BalasHapus
  2. waaaa makasihh manda link-na. pengen join dehhH :)

    BalasHapus
  3. Kes posting lu mantep banget yg eneeee hahaha ^^ Totally love it!! Jadi guru emang gampang2 susah ya Kes. Dari tulisan lu ini kayanya lu emang bener2 punya passion buat jadi guru. Come on Kes, bangsa ini membutuhkan guru2 baru yg punya hati seperti hatimu :D iya cobain deh ikutan Indonesia Mengajar, itu bagus banget programnya, en bener2 membentuk karakter kita. Ditugasin di daerah terpencil selama 1 taon buat ngajar SD haha... bisa tahan gak ya @.@

    BalasHapus

pliss give your comments to encourage me :)

Subscribe