Idola

14.19


Siapa di antara kita yang punya idola??
Gue yakin kita semua punya seseorang yang kita idola-kan, mungkin cara kita mengidolakan yang berbeda. Ada yang kalo ngefans sama artis bener-bener koleksi everything about artis itu, sampe gaya-nya pun diikutin plek plek. Idola gtu lohhh..
Gue pribadi punya idola (artis) dari kecil sampe skarang yaitu Agnes Monica. Kyaaaa sapa sihh yang nggak ngefans sama dia, cantik enn multitalented, salut juga sama kerja keras dia untuk bisa go international. Tapi yaa cuma sebataas kagum ajaa, nggak mengoleksi apapun tentang dirinya atau menghafal semua lagunya. Memang nggak bisa jadi fans fanatik kayanya :p

Nahh, hari ini gue mo membahas soal idola, bukan idola yang ber-profesi artis tapi idola yang ada di sekitar kita. Mungkin dia itu bukan orang terkenal, tapi dia our spiritual mentor at Church, atau juga Ps yang menggembalai Gereja kita, atau mungkin our mentor di kantor dsb. Pokoknya orang biasa, bukan artis, bukan pejabat, cuma orang biasa tapi karena 1 dan lain hal kita memiiki kekaguman pribadi akan orang itu. Pernahkah mengalaminya? Gue pernah...

Dia ini one of my spiritual leader at my Church. Gue kagum sama dia karena menurut gue pribadi dia luar biasa bangeeed, strong, tough, good listener, kalo kasih nasehat muanteeep tenan, seru, gokil, etc etc.. Karena kita memiliki gender yang sama, so gue cukup deket sama dia, sering cerita tentang pergumulan gue, masalah bahkan sampe curhat percintaan. Gue nggak bilang dia manusia sempurna yaa, dia juga punya kekurangan tapi gue tetep kagum sama dia. Sampe one day, dia ini punya masalah yang gue juga nggak tau jelasnya apa, enn dia jadi drop buangeed! Saat dia mundur, gue sempet kecewa. Gue nggak abis pikir kenapa dia bisa segitu drop-nya, padahal selama ini dia adalah pribadi yang kuat dan mengagumkan! Gue yakin bangeeed bahwa nggak cuma gue yang kagum sama dia, dia disukai banyaaak orang..

Waktu gue lagi kecewa gitu, gue bilang-lah sama Tuhan. Jujur aja, gue sempat merasa kehilangan sosok seorang mentor, seorang sahabat, seorang pemimpin karena dia drop gitu. Kecewa bangeeed rasa-nya, saat-saat lagi pengen cerita, gue tau gue nggak lagi bisa cerita sama dia. Ada 2 hal yang gue plajarin lewat hal ini. Yang pertama, manusia memang bisa mengecewakan tapi Tuhan nggak pernah mengecewakan. Biarpun dia begitu mengagumkan, punya wibawa yang qren bangeeed, mempesona tapi human is human. Tubuhnya masih terdiri dari daging yang lemah, masih bisa (bangeed) berbuat dosa, masih bisa mengecewakan, masih bisa drop. Jadi jangan pernah mengidolakan manusia sampai melebihi Tuhan, mereka masih bisa jatuh dan berbuat kesalahan, gue nggak bilang kita nggak boleh kagum sama orang lain, boleh koqq, sah-sah ajaa, tapi kita juga harus siapin hati kita kalau-kalau idola kita itu tiba-tiba melakukan kesalahan. Jangan terlalu menyalahkan mereka, bagaimanapun mereka juga manusia yang tidak sempurna. Cuma Tuhan yang sempurna =)

Yang kedua, kalo kita punya idola  apalagi itu spiritual mentor to leader di Gereja wahh kita pasti apa-apa pengen cerita ke dia. Apakah itu salah?? Jawaban-nya : tergantung.. Apakah kita cerita ke mereka, karena kita merasa bahwa jawaban mereka itu yang paling benar dan paling tepat untuk kita? Apakah kita jadi merasa bergantung sama mentor kita, kalo lagi ada masalah langsung cerita ke mentor tapi nggak cerita ke Tuhan dulu? Nahh kalo seperti itu kita salah. Setelah gue flashback, gue liat diri gue juga gitu. Ketika sosok idola itu sudah nggak ada lagi, gue jadi ngehh bahwa gue terlalu bergantung sama dia. Seharusnya Tuhan-lah yang menjadi tempat pertama gue curhat. Tuhan tuhh seneng bangeeed kalo kita sering tanya pendapat Dia, sering curhat sama Dia. Dia mo kita semakin hari semakiiiiiiinn intim dengan Dia, bukan semakin intim sama mentor kita.

Tapi bukan berarti kita nggak boleh punya mentor, salah satu hal yang bisa membuat kita lebih maju dalam Tuhan adalah karena adanya seorang mentor atau bapa rohani dalam hidup kita. Mereka akan membantu kita mengarahkan kita, mengawasi jalan hidup kita, membantu kita untuk semakin hari semakin berakar dan bertumbuh di dalam Tuhan. Bukan menjadi segalanya dalam hidup kita. So, be mature. Punya mentor itu sah-sah sajaaa, asaaal jangan sampai menggeser kedudukan pertama Tuhan dalam hidup kita.

Ini kenapa jadi nyasar ke mentoring yaa?? hehehehe..

So, back to topic.. 

Yaaahh ini ada hubungan-nya sedikit tentang kasus Ps. Kong Hee kemarin (yang belum tau silahkan googling sendiri :p) Gue yakin-lah ada orang-orang yang 'mengidolakan' Ps. Kong Hee,(dalam arti kagum sama pelayanan-nya, khotbahnya dll). Ketika Ps. Kong Hee kena kasus kemarin, mungkin ada beberapa orang yang kecewa, karena role model selama ini berbuat kesalahan (walaupun belum kebukti sampai sekarang) Nahh, the point is when your idol or your role model do something wrong, jangan langsung salah-salahin orang itu. Dia tetap manusia yang bisa saja berbuat dosa. Kalau pegangan hidup kita adalah manusia, kita akan goyah, tapi kalau kita benar-benar memandang Tuhan, kita nggak akan pernah kecewa karena memang Dia tidak pernah mengecewakan kita. 

So, please please please. Place your idol before God. Tuhan-lah yang seharusnya menjadi idola utama kita, yang menjadi role model utama kita, menjadi tempat pertama kita mengadu. Yes, HE is! 

"Aku senantiasa memandang kepada TUHAN; karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah. " -Mazmur 16:8-

Happy tuesday =)

You Might Also Like

0 komentar

pliss give your comments to encourage me :)

Subscribe