Cowo Itu.....

14.36

"Kedewasaan yang sesungguhnya adalah memiliki perasaan yang sudah dipikirkan dan memiliki pikiran yang sudah dirasakan."


Yaaaa.. kita tau bahwa sesungguhnya cewe dan cowo itu pribadi yang beda buangeeed, ada berbagai hal yang membedakan cewe dan cowo, dari cara berpikir, cara mengatasi masalah, etc, etc. So, dibawah ini ada beberapa kondisi dari cowo dan gimana kita sebagai wanita (bijak) mengatasinya..

Kondisi : Cowo itu TERNYATA bisa badmood juga lohh!! (gue baru tau!hahahaa) Ternyata urusan badmood itu nggak cuma punya milik wanita. Kalo lagi badmood cewe cenderung menjadi lebih bawel, pengen-nya ngoceh-ngoceh dan pengen ada yang tanyain, ada yang perhatiin (bener nggak sih?) Sebaliknya kalo cowo badmood, doi mo menyendiri..
Response : Sebagai cewe (yang mo blajar menjadi wanita bijak) kalo kita tau cowo badmood, di-diemin dulu aja. Bukan berarti kita nggak care, tapi semakin kita tanya-tanyain, "Lu kenapa? Ada masalah apa? Ceritain donk." Tindakan kita itu bagaikan menoel-noel banteng, hati-hati kita bisa diseruduk, cowo bisa makin badmood. So, kasih mereka waktu untuk menyendiri, kalo mereka terkesan 'cuekin' kita bukan berarti mereka benci kita (hapus asumsi itu girls). Ketika cowo merasa sudah tidak badmood, dia pasti mo ceritain apa yang menjadi penyebab dia badmood.

Kondisi : Cowo itu memiliki kadar kepekaan lebih rendah daripada cewe. Kalo kita lagi stress bangeed karena suatu hal, lalu ada cowo yang tanya, "Lu kenapa?" enn kita jawab, "Gue lagi pusing nih." Cowo akan mengartikan pusing kita itu adalah SAKIT KEPALA, then He will said, "It's okaay, minum panadol ajaa nanti juga sembuh." DOEEENKKK. Atau ketika seorang cowo nanya, "Are you okay?" trus kita jawab, "I'm okay." Berarti di pikiran cowo kita itu bener-bener lagi dalam kondisi okay, padahal mungkin kita lagi stress, butuh diperhatiin enn ujung-ujungnya kita ngomel karena tuhh cowo nggak peka bangeeed.
Response : Girls, belajarlah untuk berkata jujur, belajarlah untuk menurunkan gengsi. Kalo memang kita lagi pusing karena ada masalah (bukan karena sakit kepala) belajar untuk bilang, 'gue lagi pusing karena ada masalah. Can you help me?' Janganlah memaksa cowo mengerti apa yang ada di otak dan hati kita, cowo bukan Tuhan girls yang mengenal hati kita luar dalam. Kalo memang kita butuh pertolongan, bilang-lah bahwa kita butuh ditolong, jangan nanti kita bilang tuhh cowo cuek gara-gara nggak nolong kita.
Contohnya gue yaa. Buat orang-orang yang kenal sama gue, mereka tau bahwa gue ini orang-nya doyan buangeed becanda, cengengesan dan susah serius (bukan berarti nggak bisa serius) Jadi kadang ketika gue lagi ngomong serius (terutama lewat bbm) mereka (terutama pria) berpikir kalo gue becanda. Dulu gue cuekin, tapi kan lama-lama kesel. So gue belajar buat berkata jujur, kalo gue lagi serius, gue akan bilang 'gue lagi serius, tolong kasih respon serius juga.' Pertama kali mikir, gue galak yaaa boww, tapi setelah dipikir-pikir nggak juga ahh. Dengan gue belajar buat berkata jujur, mereka (para pria) juga jadi belajar bahwa ada kondisi-kondisi yang memang bisa diomongin sambil becanda, dan ada kondisi yang memang harus dibicarakan dengan serius. 

Kondisi : Cowo itu rata-rata nggak bisa multitasking. Ketika seorang pria sedang fokus, ia akan mengeliminasi sekitarnya. Otak pria itu tercipta untuk fokus pada sesuatu. Hal ini terkait dengan naluri alami pria sebagai 'pemburu'. Ketika pria sedang fokus pada sesuatu, entah ia sedang melihat sesuatu, mendengar sesuatu, atau melakukan sesuatu, maka pria akan cenderung menjadi tidak aware dengan hal lain. (sumber : 2 species 1 love)
Sementara cewe kebanyakan bisa multitasking, bisa memasak sambil telpon sambil nonton TV. Daaaan ketidakmampuan multitasking pria bisa bikin cewe sebel.
Response : Karena kita sudah tau fakta bahwa memang pria tidak bisa multitasking, belajarlah untuk memahami hal ini. Jangan salahkan pria karena ini (Tuhan yang ciptain lohh!hehehe) Jangan berpikir, 'Gue ajaa bisa nonton TV sambil telpon-an, kenapa lu kaga?' Belajarlah untuk tidak menginterupsi pria ketika lagi serius kecuali untuk keadaan urgent. Beri mereka ruang untuk menyelesaikan apa yang sedang mereka lakukan dengan serius setelah itu baru dehh kita minta untuk membantu kita. 
Hint : ini bakal susyeeehh bangeeed buat cewe yang super multitasking like me! (Ayooo kez blajaar!)

Kondisi : Cowo itu punya naluri untuk selalu terlihat KUAT di luar. Gue jaraang bangeed liat cowo yang memperlihatkan bahwa diri-nya lagi stress berat ketika sedang berada di sebuah lingkungan umum. Tapi bukan berarti cowo nggak punya kelemahan, ketika cowo memperlihatkan 'sisi gelap' hidup dia pada kita, apa respon kita?
Response : Kalo cowo memperlihatkan sisi gelap-nya pada kita, memperlihatkan sisi lemah dia kalo lagi stress gimana, berbangga-lah girls. Itu artinya dia percaya pada kita, karena sebenernya cowo itu pengen selalu terlihat kuat. Gue mo perjelas tentang sisi gelap supaya nggak ada yang salah paham. Maksudnya seperti ini, ada cowo yang keliatannya selalu baik-baik saja, ketawa-ketawa, tapi ternyata dia cerita sama kita bahwa dia gagal, dia itu nggak bisa apa-apa, udah nggak pengen berjuang lagi. Itu-lah sisi gelap yang nggak diketahui semua orang, so kita sebagai cewe bijak ayooo support him. Kasih kata-kata encourage buat dia, pergunakanlah kebawelan kita buat encourage orang lain ennn pray for him. Jangan malah bikin doi tambah drop dengan kata-kata kita. Ingat the power of words. Keep support him and penting nihhh, jangan ceritain kelemahan doi ke orang lain yaa.. =)

Kondisi : Misalnya kita diminta untuk menjadi wakil ketua, dan ketua-nya ber-gender cowo. Tapi sayangnya cowo ini bukan tipikal cowo dominan (pasti ngerti kan maksudnya) dan kita adalah tipikal cewe dominan. Kalo ada pengambilan keputusan, si ketua ini cenderung lambat dalam mengambil keputusan, sedangkan untuk cewe dominan, pengen-nya bisa ambil keputusan dengan cepat. Pengen melakukan ini dan itu, sedangkan sang ketua lebih adem ayem.
Response : Girls, belajarlah untuk respect him whatever the condition. Biar gimanapun dia adalah ketua dan kita cuma wakil ketua. Nggak peduli sapa yang lebih dominan, tapi ketua memiliki otoritas lebih tinggi. Kalo kita gateeeel pengen mendahului ketua karena bekerja terlalu lama, ingatlah tentang job desk, tugas dari wakil ketua adalah membantu dan mendukung ketua bukan mendahului ketua. Kecuali kalo kita memang diberi wewenang untuk menyelesaikan suatu hal, tapi gue membiasakan diri untuk kasih tau dulu ke ketua mengenai keputusan yang gue ambil baru aku kasih tau ke yang lain. 
Kondisi seperti ini bisa buat bahan belajar kita para wanita dominan jika kelak kita menikah nanti. Kita nggak akan pernah tau apakah nanti suami kita tipikal pria dominan atau tidak, kalo memang bukan pria dominan? Apakah lantas kita menggantikan posisi dia? Nggak tohh, kita tetap harus respect en tunduk sama suami, jadi buat teman-teman yang mengalami kondisi seperti ini sekarang, ayoo mulai dijalankan, hitung-hitung persiapan sebagai istri nanti. =)

Kondisi : Masih dalam kondisi yang sama seperti di atas. Kadang sebagai wakil ketua kita memberikan saran untuk ketua, tapi ternyata saran kita ditolak. Si ketua lebih memilih menjalankan apa yang dia ingini. Hargailah hal itu. Tapiiiii ternyataaaa, yang dia jalanin itu salah, dan sebenarnya saran kita lahh yang benar. Lalu pria bilang ke kita, "Ternyata saran lu yang bener yaa. Gue nyesel nggak ikutin saran lu." Then apa yang kita katakan? 
Response : Gue pernah mengalami hal ini beberapa kali en rasanya gateel buangeeed untuk ngomong, "what i say, what i say!" Kayanya ada kepuasan tersendiri kalo ngomong kaya gitu.hahaha. Tapi itu nggak boleh girls, kalo kita ngomong kaya gitu, itu bisa merobek-robek harga diri pria karena pria memang diciptakan dengan naluri selalu pengen menang. So sebagai wanita bijak, belajar untuk bilang, "Yowess-lahh, udah terjadi kan, nggak papa nggak usah disesali. Dijadiin pembelajaran ajaa buat ke depannya." Koqq kayanya suci bangeed yaa nihh perkataan?? Tapi yaaa bener lohh, gue belajaar bangeed buat bilang hal seperti itu, karena kalo gue respon-in dengan marah-marah pun, waktu nggak bisa kembali kan? Trus buat apa marah-marah? Mending kesalahan-nya dijadiin bekal buat ke depannya, si ketua juga jadi belajar buat lebih pikirin suatu hal mateng-mateng. 

***
Yaaak semoga tulisan gue ini bisa menginspirasi cewe-cewe yang mo belajar jadi cewe bijak. Nggak gampaaang boww, tapi bisa kalo mo belajar. Anyway, beberapa kondisi di atas adalah murni pengalaman gue pribadi dan response-nya juga pengalaman pribadi yang didapet karena pernah gagal. So, kalo masih ada yang kurang bener respon-nya, please give me any comments. Jadi kita bisa sama-sama belajar jadi wanita bijak. Yeaaay!! :D

HJ STORY!

You Might Also Like

0 komentar

pliss give your comments to encourage me :)

Subscribe