Social Permission

21.29

Kali ini aku mo membahas sesuatu yang baru.. Kenapa baru?? Karena baru saja dibahas kemarin.. Halaahh apaa sehh nggak jelas.hahaha.. Anyway, cerita sedikit tentang latar belakang dari aku bisa nulis tentang topik ini..
Kmarin, tepatnya tanggal 5 Juli 2011, me, Ci Teph Gun, Sarah Ong berkunjung ke rumah Ci Shinta  !! Horaaayyy.. Kita pegy ke rumah Ci Shinta di daerah Jakarta Barat, dateng, ngobrol-ngobrol.. Dann dari obrolan wanita itu, tiba-tiba kita membahas tentang kapal misi tempat dimana Ci Shinta pernah melayani. Nama-nya Doulos kalo nggak salah :p

Nahh, part ini kayanya belum pernah Ci Shinta bahas di blog-nya (kayanya sehh :p), tentang proses seorang menjalin hubungan di atas kapal Doulos itu.. Jadi, 1 tahun pertama, setiap anggota kapal yang masuk kapal itu dengan status 'SINGLE' maka selama 1 tahun di atas kapan tidak boleh berpacaran dulu.. Kalo ada seorang pria, misalnya si Joko mulai naksir sama si Siti, dia harus laporan sama Kepala HRD (ada istilah-nya cuma lupa namanya) bahwa dia naksir sama Siti. Lalu kepala HRD ini akan bilang sama Siti bahwa ada yang naksir nehh, si Joko, kamu naksir nggak sama dia.. Kalo si Siti bilang nggak, brarti si Kepala HRD akan bilang ke Joko bahwa cintanya bertepuk sebelah tangan (elaaahh :p) tapi kalo Siti bilang iyaa, nanti mereka akan dipertemukan.. Dan untuk proses mereka sebelum jadian, si Kepala HRD itu akan menghubungi orangtua masing-masing, Gereja masing-masing, dan Home Office (yang menyalurkan para anggota) masing-masing. Si Kepala HRD ini akan menghubungi ketiga pihak itu dan memberitahu bahwa si Joko naksir nehh sama si Siti, truss diceritain dehh si Siti ini orang apa, sifatnya gmana dll..

Setelah ketiga pihak itu SETUJU, baru dehh mereka bisa jadian. Kalo ada yang nggak setuju yaa brarti nggak bisa jadiaaan.. Nahh setelah mereka jadian, ada namanya SOCIAL PERMISSION.. Jadi kata Ci Shinta di kapal itu ada kaya mading, nanti di tempel dehh di situ.. 

Joko is in a relationship with Siti

DIPAJANG.. DIPAMERIN... Ennn it means semua anggota kapal taooo !! Wohhh jadii artis mendadak ituu !hahaha.. Setelah itu pasangan JS (Joko dan Siti) akan diberi sebuah buku bernama 'PERMISSION BOOK' Pasangan JS boleh saja pergi dinner ber-2 tapii mereka harus isi PERMISSION BOOK itu, pergi dari jam brapa sampe jam brapa, kmana ajaa pergi-nya.. Nanti kalo mereka sudah terlalu sering pergi ber-2, akan ditegor, tidak boleh pergi ber-2 doank, harus ajak temen-temen juga.. 

Selama mereka menjalin hubungan mereka juga akan dimentorin oleh pasangan yang sudah menikah. Disuruh baca buku-buku tentang pria dan wanita, pernikahan dan sebagainya. Jadi bukan sembarang pacaran, bukan sembarang I love you and you love me.. Tapii pacaran seriuuuus - komitmen - mempersiapkan diri menuju gerbang pernikahan..

Dari cerita kemarin, di perjalanan pulang, aku, Ci Teph dan Sarah membahas tentang 'Social Permission' ini.. Hal ini cukup 'tabu' dibicarakan karena biasanya orang berpikir, "yaaelaahh jadian koqq ribet amaad, pake acara tanya orangtua, tanya pembina di gereja.. Jadian mahh jadian ajaa kalii, gue yang jalanin kan bukan mereka?? Kalo nggak cocok yaa gampang, PUTUS enn cari lagii..!"
Ekstrim yaa??hehe. Tapi suka nggak suka, fenomena itulah yang terjadi di generasi kita saat ini. Generasi anak muda yang hidup semaunya, hidup 'suka-suka gue'. Pacaran yaa pacaran ajaa, nggak cocok tinggal putus tohh.. Hidup koqq dibawa ribet !! 

Tapi, aku mo tegasin bahwa 'SOCIAL PERMISSION' ini adalah hal wajib yang harus dilakukan orang-orang yang mo menjalin hubungan ! Sekali lagi, wajib, kudu, mestiiii!! 

Ribeeet kaaaannn?? Absolutely YES. Absolutely RIBET !!
Nahh dahh taoo ribet knapa masih harus dilakukan?? 

Okay, aku akan memulai membahas ini.. 

Mari kita melihat 'sisi positif' dari adanya SOCIAL PERMISSION di kapal Doulos itu. Waktu aku denger cerita Ci Shinta tentang hal ini, aku langsung bilang, "Wahh qreeenn !" Tanda bahwa aku sangaad setuju.. 
Pertama, sebelum jadian, si Kepala HRD menghubungi orangtua, gereja, dan home office ke-2 pihak untuk meminta persetujuan. Hal yang sangaad jarang dilakukan oleh anak-anak muda zaman sekarang. Padahal ini adalah hal yang sangaad penting loo. Dulu aku pernah sempat membahas tentang restu ortu dalam hubungan pacaran kita. Disitu aku bilang bahwa yang namanya restu orangtua itu penting skalii ! Jangan jadian kalo belum dapet restu dari orangtua..

Mari kita sama-sama ubah paradigma kita tentang pacaran. Pacaran itu tidak se-simple, ada 2 orang yang saling menyukai, lalu jadian tanpa memperhatikan apakah dia sepadan atau tidak dengan kita, tanpa mempedulikan apakah orangtua memberi izin. NO NO ! Yuu sama-sama ubah paradigma kita tentang pacaran. Pacaran adalah sebuah hubungan dari 2 orang sehat yang sudah mempunyai pikiran yang dewasa, mau berkomitmen untuk bisa saling mengasihi, memaafkan, menolong dan memperlengkapi. (versi kezia :p) Tuhan menginginkan jika kita pacaran, kita bukannya akan semakin mengasihi pacar kita, melainkan kita harus semakin mengasihi Tuhan. Tuhan pengen setelah kita pacaran, kita semakin menyala-nyala melayani Tuhan, bukannya malah sibuk pacaran sampe lupain Tuhan, Pelayanan, bahkan orangtua!

Setelah kita mengerti bahwa pacaran itu bukan hubungan yang simple yang bisa main putus nyambung, kita akan mengerti bahwa izin dari orangtua, pembina di Gereja itu penting ! Selama kita belum menganggap bahwa pacaran itu hubungan yang penting, kita nggak akan pernah bisa menganggap bahwa otoritas mereka atas hidup kita itu penting.. Orangtua adalah orang kepercayaannya Tuhan untuk menjaga kita di bumi ini. Mereka punya otoritas atas hidup kita, mereka sudah merawat kita dari kita masih dalam kandungan sampe kita besar. Sehingga mereka juga punya hak untuk mengizinkan atau melarang kita berpacaran. Percayalah bahwa orangtua mempunyai mata yang mampu melihat apakah si doi itu paaas nggak sehh untuk kita. Mata yang Tuhan berikan itu 'khusus' karena mungkin teman kita, pembina kita nggak bisa lihat, tapi orangtua kita bisa.

Mungkin kita akan bilang, "tapi orangtua saya itu kolot, pikiran-nya jadul" Tapi dibalik pikiran kolot dan jadul mereka, mereka tetap menginginkan yang terbaik untuk kita, termasuk dalam hal jodoh.. Meskipun mereka kolot enn jadul, mereka tetep pengen kita dapet jodoh yang terbaik. Bahkan yaa, orangtua yang mungkin gagal dalam pernikahan mereka (baca : cerai), mereka tetap pengen anaknya bisa menyelesaikan pernikahan mereka sampai maut memisahkan. So, udahh jelas yaa kenapa kita harus, wajib, kudu, enn mesti tanyaaaa samaa orangtua SEBELUM kita PACARAN..

Otoritas lain yang Tuhan izinkan ada untuk kita mungkin bisa Pembina di Gereja, Mentor kita, Kakak Gereja kita dll. Tanpa kita sadari, mereka ini berjaga-jaga atas hidup kita loo. Mereka berdoa untuk kita, memperhatikan tindak tanduk kita. So, nggak ada salahnya donk kalo kita tanya pendapat mereka tentang si doi. Apalagi kalo kita enn si doi ada dalam wadah pelayanan yang sama. Waahh lebih enaak tuhh, kita bisa tau pendapat mereka tentang si doi, gmana sehh cara berpikir si doi, gmana sehh kalo si doi ada masalah di pelayanan, kuliah atau keluarga. Pendapat mereka harus kita jadikan bahan pertimbangan. Kenapa harus?? Karena Tuhan sendiri melatih kita untuk ada di bawah otoritas. Ada beberapa otoritas yang Tuhan percayakan untuk kita, selain orangtua yaa Kakak Pembina kita ini.. Jadi, kita juga harus buka kuping lebar-lebaar tentang pendapat mereka. Mereka juga pasti pengen kita punya hubungan pacaran yang sehat..

Kedua.. Kenapa sehh di atas kapal itu koqq jadian sampe diumumin di mading segala?? Malu kaliii.. Koqq jadi kaya artis yang haus publisitas?? Biasaa ajaa laa kalo pacaran, diem-diem ajaa laa..
Pernah denger kan pepatah seperti ini, "Kalo pacaran jangan berduaan mulu, nenek bilang itu berbahaya."
Naaahhhhh pepatah itu 100% benaaar.hahaha. Pacaran itu banyak godaan-nya guys. Ini bukan issue belaka loo, ini fakta ! Beberapa teman-ku yang sudah berpacaran pun mengaku bahwa kalo lagi ber-2-an apalagi di tempat sepi atau di rumah tanpa ada orang lain. GODAANNYA BESAAAAAAAR !! Kalian nggak bisa berkata, "oohh tidak aku kan bisa jaga napsu kuu, nggak mungkin laa buat yang aneh-aneh waktu pacaran" NO GUYS.. Itu omong kosong belaka!! Waktu kalian lagi ber-2an di tempat sepi mungkin, pasti godaan untuk berbuat yang tidak-tidak itu akan muncul. 

Fungsi dari SOCIAL PERMISSION bagian diumumin ke orang-orang adalah mereka mengambil peran untuk menjaga kita.. "Mang kita anak kecil apaa perlu dijagain?? Udahh gede kalii.." Yaa memang secara tubuh kita sudah besar tapi kalo lagi ber-2-an kita bisa seperti anak kecil yang bertindak tanpa berpikir lagi. Kenyataan guysss :D Dengan diumumkannya hubungan kita, mungkin di antara teman-teman komunitas kita, mereka bisa menjadi penjaga kita. Kalo kita udahh mulai terlihat 'eksklusif', kmana-mana berdua, padahal dulu waktu masih single, bisa nongkrong di cafe ngobrol sama temen-temen, nahh mereka berperan jadi 'penjaga' kita tuhh. Kasih taoo, bahwa pacaran itu bukan berarti harus kemana-mana berdua, nggak berteman  sama yang lain.. Apalagi kalo urat malu kita udah mulai 'putus' alias udah berani mesra-mesraan di depan umum.. Wahhh teman-teman kita, pembina kita akan sangaad berguna nehh untuk mengingatkan dan menegur kita.

So, udahh cukup jelas kan kenapa SOCIAL PERMISSION ini pentiiiiiiiiiiing bangeed untuk kita sebelum mulai berpacaran. Kita harus ubah dulu paradigma kita tentang hubungan pacaran yang menurut kita hubungan yang sangaad simpel (bisa putus sambung sesuka hati) jadi hubungan yang sehat dan butuh komitmen kuat..
Ayo kita sama-sama belajar untuk TANYA samaa orangtua kita SEBELUM PACARAN, tanya pembina-pembina kita. Enn say NO to BACKSTREET yaaa.. Biarkan orang-orang di sekitar kita untuk menjaga hubungan pacaran kitaa..

maaf kalo panjang skaliii, habiss butuh penjelasan panjaang :p

God Bless youuuuuu... ^^


You Might Also Like

8 komentar

  1. hahaha good gooddd!!! enaknyaaaaaaa maen2 ke rumah shintaaaa ... mau ikut!

    BalasHapus
  2. iyaaa ciii.hehehe.. ngobrol2 kitaa kmrenn.hohoho.. ayoo ci kita buat pertemuan blogger cross culture.hahaha. ga cm married cross culture :p

    BalasHapus
  3. Wah Kez...mantap!!! Suka banget postinganmu kali ini, emang perlu ya 'penjaga' di sekeliling kita, hehehehehe, toh mereka menjaga karena mengasihi kan? Jadi gak perlu malu sebenarnya

    ps:duh, kapan ya bisa ketemu kak Shinta dan sesama blogger yang laen *sigh*

    BalasHapus
  4. makasihh mega..hoho.. iyaa bner2 butuh banyak mata untuk menjaga kitaa..hehehe..

    ayoo mega dateng ke jakarta.hahaha. kmu di kalimantan mana mega??hoho..

    BalasHapus
  5. aduh enak bener ketemu ci shintaaa mao ikud.. ini seru banget ya kayana pelayanan misi di kapal.. lucu bener ada madingnya aahahah

    BalasHapus
  6. ihhhh pengen ktmu jg donk huhuuh
    postingan nya bgs kez =)

    BalasHapus

pliss give your comments to encourage me :)

Subscribe