2018 and The Story

16.00


Hai All!

Astaga tahun ini aku bener-bener mengabaikan blog ini. Tulisan di bawah ini-pun sebenernya adalah tugas dari (Online) Bible Reading Group yang aku ikutin. Tapi tulisan ini cukup me-rekap yang terjadi selama tahun 2018 ini. Ada 3 poin yang harus kita tulis, yang pertama adalah Berkat Tuhan selama tahun 2018, kedua adalah karakter yang paling bertumbuh di tahun 2018, dan poin terakhir adalah Dream Goals 2019. So, here it is. 




BERKAT TUHAN DI 2018
Jujur waktu mau nulis bagian ini, rada berpikir keras. I just realize kalau aku tuh begitu tidak menyukai tahun ini sehingga menuliskan kegagalan menjadi lebih mudah daripada menuliskan berkat Tuhan. Padahal kalau bener-bener mau direnungkan, mau diingat-ingat pastinya ada berkat Tuhan selama 2018 ini, dan inilah yang aku ingat.

1. A New Job
Akhir bulan Maret, aku dengan sangat nekat mengajukan resign dari kantor walaupun belum dapet pekerjaan baru. Semua orang yang aku ceritain terheran-heran, karena itu memang bukan aku banget. Tapi saat itu rasanya aku udah bener-bener gak tahan dan aku resign. Kondisi-ku saat itu adalah stress dan minder. Aku merasa diri-ku payah sekali. Sampe waktu ada tawaran pekerjaan untuk fresh graduate, aku mau karena saat itu aku mikir, ‘yaaudahlah kerja yang aman-aman aja yang penting ada uang untuk hidup.’ Sampe yang interview bilang aku over qualified. Ujung-ujungnya aku gak keterima.
Sampai suatu hari, aku dapet telpon dari sebuah perusahaan di daerah Tangerang. Aku dicariin kerjaan sama bos aku di kantor sebelumnya, and to cut the story short , aku sekarang kerja di Tangerang. Dulu selalu mikir, nggak akan bisa kerja jauh-jauh dari rumah, tapi toh ternyata bisa juga by God’s Grace. Bersyukur banget lah buat kerjaan yang baru ini. Pekerjaan yang datang sangat last minute, tapi itulah Tuhan. Pertolongannya tidak pernah terlambat.

2. A Fit and Healthy Body 
Tahun ini sih gila-gilaan banget sebenernya. Empat bulan pertama super stress karena kerjaan di kantor dan Gereja, hubungan percintaan juga carut marut. Empat bulan kedua, masuk dalam titik-titik terendah karena abis putus, nangis mulu tapi tetap mesti kerja. Empat bulan ketiga, kerjaan di kantor super banyak, di Gereja super sibuk ngurusin ulang tahun Youth, penggabungan Youth, dan lainnya. But I thank God for a super healthy body! Palingan cuma meriang-meriang sedikit karena kurang tidur. Sisa-nya I’m fine! Tuhan baik.

3. Keluarga
Aku ini sebenernya bukan orang yang deket banget sama keluarga. Keluarga-ku juga bukan keluarga yang romantis kaya di film-film. Tapi yaa tetep aja bersyukur buat mereka. Di bulan April kemarin, Oma sempet jatuh dan harus operasi saat itu juga. Uang yang dibutuhkan untuk operasi ratusan juta tapi bersyukur Tuhan mencukupkan semua biaya dan Oma udah pulih.

4. Pelayanan
Melayani generasi adalah panggilan hidup-ku. For sure!
Aku bersyukur sekali masih diberikan kesempatan untuk bisa melayani generasi. Tidak semua orang mendapatkan kesempatan dan kehormatan seperti ini. Melihat anak-anak muda yang berbuah, bermultiplikasi, ahh itu tidak bisa dibayar dengan uang.

5. Kasih dan Penerimaan
I did a lot of mistake this year. Aku merasa gagal sekali terutama dalam hal pekerjaan dan hubungan. Tapi aku sangat terharu, karena Youth Pastor-ku, temen-temen di pelayanan, anak-anak rohani, they keep loving me just the way I am. Mereka tidak mempertanyakan kegagalan aku, they just love me. Tahun ini adalah tahun dimana mood aku up and down, sering marah-marah, tapi aku bener-bener kagum sama kasih dan penerimaan mereka ke aku. Kalau ditanya apa yang membuat aku masih bisa bertahan dalam pelayanan di Youth sampai saat ini? Selain karena Tuhan yaa karena kasih dan penerimaan mereka terhadap aku.

6. My Birthday
Untuk pertama kalinya dalam hidup, aku tidak terlalu bersemangat menyambut ulang tahun. I don’t expect any surprise party or any gift except mi band 3 (yang ku minta langsung dari orang-orang terdekatku). Di tanggal 27 November kemarin, aku cuma minta makan-makan sama Papa di restoran seafood (because I love seafood so much!). Hari itu bersyukur banget, walaupun tidak ada perayaan mewah, tapi aku punya keluarga yang lengkap dan utuh. That’s enough!

Tapi ternyata, I got a lot of unexpected gifts and celebration. Sampe wondering sendiri di dalam hati, “Tuhan, koq tumben banget aku dapet kado sebanyak ini!hahaha.”

7. Jadi Bridesmaid 2 Kali
Di bulan September kemarin, 2 sahabat ku menikah dengan jeda hanya 1 minggu saja!hahaha. Dan kami udah kaya tukeran personil gitu. Salah satu sahabat-ku itu menikah dengan sepupu-ku, dan 2 minggu sebelum pernikahan mereka, aku stress berat. Penyebab utama-nya adalah karena aku takut orang-orang, termasuk saudara-saudaraku tanya kapan nikah, koq tambah gemuk, dsb (karena mereka kan tau-nya aku punya pacar), sampe suatu malam aku bener-bener cry out sama Tuhan, bergumul banget soal ini, dan pujiTuhan aku jadi bisa menikmati dua acara pernikahan sahabatku tanpa beban sama sekali. Kalau bukan Tuhan yang kasih aku kekuatan, aku nggak akan bisa. 

8. Jadi Pembicara di Kampus
Di kantor-ku tuh ada program Company Branding, jadi kita promosiin perusahaan ke kampus. Tujuh hari sebelum acara, temen-ku kabarin bahwa yang seharusnya jadi pembicara (DIV HEAD HC) mendadak nggak bisa pergi. Tanpa ragu, bos aku minta aku duet sama temen-ku untuk jadi pembicara. Wadow! Langsung buru-buru belajar materi dan siapin mental. PujiTuhan, materi yang disampaikan bisa diterima dan dimengerti oleh para mahasiswa. =)

KARAKTER YANG PALING BERTUMBUH DI TAHUN 2018

Wah apa yaa? Aku malah merasa tahun 2018 ini adalah tahun dimana aku ‘dilucuti’. Aku jadi semakin tau apa yang jadi kekurangan aku. Melalui banyak proses dalam kehidupan, aku bukannya melembutkan hati, tapi malah kasih respon yang salah. Yaa akibat-nya semua karakter buruk keluar ke permukaan. Sampai aku harus self talk dan bilang bahwa ini semua mendatangkan kebaikan. Aku harus lembutkan hati, supaya bisa lulus.


Di luar itu semua, ada 1 hal yang bertumbuh dalam hidup aku, yaitu tentang berdiam diri.
Dulu, kalau aku lagi ada masalah, lagi stress, aku harus curhat. Harus ditemenin orang lain, kalau belum curhat, belum ditemenin orang lain, rasanya nggak bisa. Dulu punya pacar, kalau lagi bete, harus ditemenin, harus pergi kemanalah gitu. Pokoknya nggak mau dan nggak bisa sendiri.

Setelah putus, yaa harus deal dengan hal ini. Ada beberapa waktu dimana aku nangis sedih karena pulang sendiri, merasa kesepian banget karena dulu selalu ditemenin pacar. I have to deal with it!
Beberapa kali mau curhat ke orang tentang kegundahan hati, tapi di hati seperti ada yang menahan, and I’m pretty sure that’s Holy Spirit voice. Tuhan mau aku berperkara dan selesai dulu dengan Tuhan, baru curhat ke orang lain. Sekarang udah sangat terbiasa sih dengan hal ini, kalau ada apa-apa, cry out dulu ke Tuhan, baru setelah itu cerita ke orang (terutama Bapa rohani) supaya mereka update tentang hidup aku dan dapet encourage aja.


GOAL DREAM 2019
Ntah mengapa belakangan ini tuh kerinduan untuk kuliah lagi atau ambil CHRP (Certified Human Resource Professional) semakin meningkat. Kerinduan ini bisa muncul karena aku makin pengen bekerja di kampus sebagai dosen ataupun bagian riset, pengen membangun karir di dunia pendidikan, tapi clueless mulai dari mana.
Aku udah S2 tapi jurusan S1 dan S2 ku tidak liner sehingga agak sulit untuk bisa jadi dosen, jadi aku mau mendalami ilmu Human Resource sehingga ada ilmu spesifik yang aku kuasai untuk bisa menjadi dosen. 
Trus kemarin ini, pas Ibadah Natal dan Fellowship, si Pastor minta kita doa tentang apa yang kita harapkan di tahun depan tapi bukan yang untuk memuaskan keinginan daging kita. So aku berdoa soal kuliah ini, ditutup dengan pernyataan : Tuhan, kalau memang boleh, aku mau berkarir di dunia pendidikan, tapi kalau itu sesuai dengan kehendak Tuhan.


***
Kalau aku bisa menghentikan waktu, rasanya mau berlambat-lambat dulu dan jangan masuk 2019 dulu deh. Tapi kan nggak mungkin. So, (inhale - exhale), i'm ready to enter 2019 by saying : 




You Might Also Like

0 komentar

pliss give your comments to encourage me :)

Subscribe