Me and My Ordinary Boss

23.48

Minggu yang sangat melelahkan secara fisik. 
Koq opening-nya nggak enak bangeet yaa?? hehehe. Tapi emang bener, hari senin sampai rabu kemarin aku lembur di kantor sampe sekitar jam 1/2 9 malem karena bikin materi untuk ngajar hari kamis sampe jumat. Temen-temen kantor sampe heran karena aku ini terkenal dengan Miss Teng GO! hahahaha. 

Okay masuk ke cerita.
Tulisan ini sebenernya request si Pak Boss (My Ordinary Boss) karena 2 minggu lalu waktu Persekutuan Doa di kantor kami, doi khotbah lagi dan membahas soal DOA! Kejadian yang aku mau ceritain ini juga terjadi sekitar 2 minggu lalu tepatnya tanggal 15 Juli. Jadi setiap Jumat tuh aku ada COOL (komsel) yang membuat aku harus pulang TENG GO karena lokasi COOL yang cukup jauh dan juga macet dari kantor. Sekitar jam ½ 5 sore, Pak Boss telpon ke extension aku dan minta aku naik ke ruangan doi. Awalnya aku sempet agak males karena aku lagi ngejer kerjaan aku supaya aku bisa pulang teng go hari itu, tapi apa daya dia Boss-nya dan saya hanya staff :p

Sampe di ruangan doi, ternyata ada Ibu Manager-ku (just mention her as ‘BY’). Ternyata doi manggil aku karena mau bayar uang konsumsi ketika Persekutuan Doa. Setelah doi bayar, doi mulai tuh cerita. Basicly doi emang doyan cerita, doi mulai dengan cerita jam doa dia, cerita tentang istri-nya yang adalah pendoa syafaat. Doi bilang gini, ‘salah satu faktor gue bisa ada di posisi ini sekarang adalah karena istri gue. Istri gue itu getol banget doa-nya....’

Nih ada 1 cerita doi yang mau aku share. Pak Boss ini adalah orang yang selalu bilang bahwa doi tuh nggak pernah nolak pelayanan. Di Gereja dia setiap hari jam 12 sampai jam 1 siang ada doa bareng, dan setiap dia diminta untuk khotbah di pertemuan tersebut dia nggak pernah nolak kecuali kalau dia lagi di luar kota. Doi cerita gimana doi menggunakan ojek pulang dan pergi untuk ngejer balik ke kantor lagi. Dan itu terjadi berkali-kali. Bayangkaaan seorang Presdir naik ojek untuk berkhotbah sekitar 30 menit di Gereja-nya. Nahh loe apee?? HAHAHAHA.

Eniwe, kalau ada anak youth yang masih sekolah ataupun yang udah kerja suka banyak alesan soal pelayanan, aku selalu ceritain soal Pak Boss ini. Trus aku bilang, Kalo seorang presdir aja masih bisa pelayanan. Emang kesibukan kamu lebih daripada Presdir?’ Lalu mereka kincep. Hahaha. Maafkan yaa anak-anak youth :p
Lanjuut..
Doi lanjutin terus cerita-nya dan mulai membahas tentang ‘Intimacy’ dengan Tuhan. Dia cerita kalau ada masa dimana dia tuh jauh dari Tuhan, mempertanyakan keberadaan Tuhan tapi ketika dia berbalik doa dan minta ampun, ketika dia memutuskan untuk kembali bangun hubungan sama Tuhan ada sesuatu hal yang berubah di hati dia. Sejujurnya aku sudah tidak inget secara detail semua yang diomongin Pak Boss tapi ada 1 hal aneh yang waktu itu aku sadari. Sepanjang doi cerita, mata doi nggak lepas dari mata aku (bukan menatap dengan cinta yaa) tapi seolah-olah doi ceritain itu hanya untuk aku. Di ruangan itu masih ada BY tapi mata Pak Boss nggak lepas dari aku, daaann selama doi ngomong, hati-ku cuma bilang Kez, ini cocok kan dengan kondisi lu saat ini?’.

Setelah doi cerita, aku keluar ruangan dia sama BY. Aku terdiam, aku cuma mikir koq bisa yaa yang dia omongin tadi itu bener-bener sesuai dengan kondisi aku. Koq setiap omongan dia itu seperti Tuhan sendiri yang ngomong ke aku, apalagi aneh ketika doi cerita itu doi seolah-olah cuma cerita ke aku dan mengabaikan BY.

'Nggak pernah ada sesuatu hal yang kebetulan di dalam Tuhan.'

Then aku realized.
Kalau pertemuan aku sore itu dengan Pak Boss juga ada dalam rencana Tuhan. Bayangin deh gara-gara omongan Pak Boss itu, aku jadi semangat lagi. Jadi rindu lagi untuk melayani Tuhan. Padahal yaa kondisi aku sebulan belakangan ini lagi hancur se hancur-hancurnya. Aku kehilangan pengharapan, kehilangan semangat hidup, did soooo many mistake, jadi sering marah, sakit kepala berkepanjangan (karena susah tidur), pokoknya kacau deh tapi omongan Pak Boss itu membangunkan aku bahwa yang aku butuhin dalam situasi seperti ini hanya Tuhan Yesus.

Makasih yaa Pak Boss, sudah jadi alat Tuhan untuk ngomong sama saya. Straight to the point, menusuk langsung ke dalam hati dan memberi pengharapan baru di dalam hati =)






You Might Also Like

0 komentar

pliss give your comments to encourage me :)

Subscribe